Kisah Bakti Seorang Anak Kepada Ibu


Dalam kesempatan kali ini  menceritakan Kisah Uwais Al Qarni Menggendong Ibunya Untuk Naik Haji. Seorang wali Allah yang namanya terkenal hingga di langit, namun tidak dikenal di bumi
Uwais Al Qarni sendiri hidup pada zaman setelah Rasulullah wafat. Namun Rasulullah pernah bercerita tentang Uwais Al Qarni kepada sayyidina Umar dan sayyidina Ali tanpa pernah bertemu dengan Uwais Al Qarni sendiri, kemudian Rasulullah berpesan kepada mereka berdua, “Jika kamu bisa meminta kepadanya untuk memohonkan ampun (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala) untukmu, maka lakukanlah!”.

Lantas, apa istimewanya seorang Uwais Al Qarni ini sehingga Rasulullah sendiri meminta kedua sahabatnya untuk dimintakan ampunan kepada Allah melalui perantara Uwais Al Qarni?
Apa yang menyebabkan do’a seorang Uwais Al Qarni begitu dimakbulkan oleh Allah ?
Uwais Al Qarni adalah seorang pemuda dari daerah Yaman yang tinggal berdua dengan ibunya yang sudah tua renta, lumpuh dan buta. Ayahnya sudah lama meninggal dunia.
Uwais Al Qarni adalah seorang pemuda yang bukan hanya taat saat beribadah namun juga taat kepada sang Ibu.
Apa yang menjadi pinta dari ibunya, dia pasti akan segera untuk melaksanakannya. Termasuk saat ibunya meminta untuk naik haji.

Uwais Al Qarni hanyalah seorang pemuda yatim yang miskin, jadi saat ibunya meminta untuk naik haji, pikirannya menjadi kalut karena untuk naik haji sendiri membutuhkan perbekalan dan kendaraan, sedangkan seekor unta saja mereka tidak punya. Namun Uwais Al Qarni tidak ingin mengecewakan ibunya.
Maka Uwais Al Qarni pun mencari cara untuk mengabulkan permintaan ibunya.
Lalu muncul ide yang cemerlang.

Uwais Al Qarni membuatkan sebuah kandang di puncak bukit untuk seekor anak lembu miliknya.
Untuk memberi makan dan mengembalikan lembu ke kandang, Uwais Al Qarni harus menggendong seekor lembu itu naik-turun bukit.
Hal demikian dilakukannya setiap hari selama delapan bulan.
Saat musim haji tiba, lembu Uwais Al Qarni telah mencapai bobot 100 kg, dan tubuh Uwais Al Qarni sendiri menjadi lebih berotot dan lebih kuat akibat latihannya menggendong seekor lembu naik-turun bukit setiap harinya dalam waktu delapan bulan.

Lalu apa tujuan sebenarnya Uwais Al Qarni berbuat seperti itu? 
Ternyata latihan itu bertujuan untuk melatih seluruh tubuhnya untuk mampu menggendong sang Ibu selama melakukan perjalanan jauh.
Kemudian berangkatlah Uwais Al Qarni dan ibunya untuk melaksanakan ibadah haji.
Uwais Al Qarni menggendong ibunya yang tua renta itu dengan hanya berjalan kaki saja selama perjalanan dari Yaman hingga menuju Mekkah, melewati padang pasir yang tandus dan panas.

Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman hingga ke Mekkah! Subhanallah, alangkah besarnya cinta Uwais kepada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi pinta ibunya.
Uwais sendiri berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka’bah. Ibunya terharu hingga bercucuran air mata setelah melihat Baitullah. Di hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa. “Ya Allah, ampuni semua dosa ibu,” kata Uwais. “Bagaimana dengan dosamu?” tanya ibunya heran. Uwais menjawab, “Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari seorang Ibu yang akan membawa aku ke dalam surga.”

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al Isra’ ayat 23)

Subhanallah, itulah keinganan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah SWT pun telah memberikan karunianya, Uwais seketika itu juga langsung disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya. Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan yang disisakan di tengkuk? itulah tanda untuk Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW untuk bisa mengenali Uwais.

Beliau berdua sengaja mencari Uwais di sekitaran Ka’bah karena Rasullah SAW berpesan “Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kamu berdua pergilah mencari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia. Kalau berjumpa dengan dia minta tolonglah dengan mereka berdua untuk kamu berdua.”
“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah, membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan).” (HR. Bukhari dan Muslim)

0 Response to "Kisah Bakti Seorang Anak Kepada Ibu"

Post a Comment